


Semangat kolaborasi tersebut merupakan semangat yang sudah menjadi budaya nusantara, yaitu semangat gotong royong. Crowdfunding merupakan suatu model pendanaan dengan beberapa aktor yang berperan didalamnya. Aktifitas Fundraising melalui jejaring sosial disebut dengan Crowdfunding. Beberapa organisasi nirlaba memanfaatkannya melalui jejaring internet dalam melakukan penggalangan dananya, dengan memunculkan proyek dan portofolio. Gerakan sosial pun dapat memperkuat peran sosial media untuk menyuarakan kesamaan rasa atas ekspresi ketidaknyaman dalam sebuah tatanan pemerintahan yang saat ini terjadi hingga sampai pada membangun kesepakatan membuat kegiatan nyata untuk merealisasikan gerakannya. Media sosial dapat menjadi potensi positif dalam membangun perubahan perilaku masyarakat. Seiring dengan perubahan itu membawa pada perkembangan aspek lainnya, sebagian orang menggunakan sebagai ajang pergaulan semata, sebagian menggunakannya sebagai wadah usaha (e-commerce), bahkan sebagian masyarakat lainnya menggunakan menjadi gerakan sosial. Keterjangkauan yang luas memberi peluang komunitas netizen berinteraksi antar sesama individu melalui media sosial. Berawal hanya berfungsi sebagai alat telokomunikasi sederhana hingga sampai pada teknologi smartphone yang memungkinkan pengguna menjelajah jejaring internet yang dikenal dengan istilah media sosial. Perubahan yang terjadi diikuti pula oleh perkembangan teknologi, diantaranya teknologi telekomunikasi berupa handphone. Ini terjadi seiring kencangnya laju globalisasi. Nilai-nilai gotong royong sebagai budaya Indonesia yang merupakan bentuk solidaritas sosial masyarakat diduga kian samar atau bahkan menghilang di kehidupan saat ini. Thus, this study concluded that Sundanese pupuh had many character educational values relevant to be taught and to be used as learning materials in elementary school. This study resulted in teamwork as the most occurring value in pupuh Asmarandana, Sinom, Balakbak, Ladrang, Pucung, Lambang, Gambuh, Gurisa, dan Magatru. The data were analyzed qualitatively, with the steps of: (1) data comparison (2) data categorization (3) data presentation dan (4) inferencing. Data collection was conducted using the techniques of reading and taking notes of Sundanese pupuh lyrics which contain character educational values, and then identifying the compatibility as elementary school learning materials. This study aimed to describe character educational values in Sundanese pupuh and their relevance as learning materials for elementary school students. Pupuh is a literary work in the form of poem in Sundanese language which contains character educational values. One of many ways to be done was through the use of learning materials in the form of Sundanese pupuh for elementay school students.

As character educational values for elementary students deteriorated, the appreciation of Sundanese language by West Javanese people faded.
